“Tukar Guling” Saham BUMI dan Vallar Akal-Akalan?

18 November 2010


Jakarta – Aksi perusahaan PT Bakrie and Brother Tbk sebagai induk perusahaan yang melakukan “tukar guling” saham terhadap anak usahanya PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dengan Vallar membuat pasar saham menjadi bergairah. Pasalnya, dengan aksi tersebut diyakini akan meningkatkan kinerja PT Bumi Resources Tbk membaik termasuk mengurangi beban utangnya.

NERACA

Hanya saja pengamat pasar modal Yanuar Rizki menilai, rencana aksi perusahaan grup Bakrie harus disikapi serius. Karena rencana “tukar guling” saham tidaklah begitu mudah dan bahkan cara ini dinilai sebagai transaksi perusahan terhadap repo-reponya yang belum bisa ditangani. “Rencana ini merupakan bagian transaksi melunasi utang reponya yang belum terselesaikan,” katanya kepada Neraca di Jakarta, Rabu (17/11).

Bahkan Yanuar menduga, rencana aksi korporasi tersebut merupakan akal-akalan perusahaan. Dimana mungkin saja dibalik Vallar tersebut juga bagian usaha grup Bakrie dengan pendanaannya yang bertujuan usaha tersebut terlepas dari beban utang.

Oleh sebab itu, pentingnya Bapepam-LK untuk membuka dibalik kepentingan aksi korporasi grup Bakrie dengan Vallar. Karena selama ini dibalik aksi tersebut, terdapat sesatu yang belum seluruhnya disampaikan kepada publik dan masih ada yang disembunyikan. “Bapepam-LK harus proaktif membongkar kecurigaan publik terhadap aksi perusahaan Bakrie. Bila tidak, maka pasar modal Indonesia tidak lagi beretika,”tegasnya.

Menurut dia, kecurigaan publik terhadap aksi perusahaan grup Bakrie sangat beralasan. Dimana banyak aksi repo saham BUMI belum terungkap dan terselesaikan. Ironisnya, Bapepam-LK lemah dalam menindak dan membongkar prilaku tersebut yang dinilai telah menyangkut pidana atau penyimpangan.

Sementara Aji Martono pengamat dari Recapital Asset Management mengakui, rencana aksi “tukar guling” atau mengalihkan utang ke saham dari BUMI ke Villar bakal disambut para investor. Pasalnya, perusahaan tersebut akan memiliki performance yang baik akibat utangnya BUMI yang diambil alih oleh Villar. “Bumi akan memiliki kinerja baik pasca aksi perusahaan,”katanya.

Selain itu, dari aksi pat gulipat BUMI akan memberikan dampak positif pada kinerja perusahaan. Dimana perusahaan akan lebih pruden atau keuangan menjadi lebih baik karena pendapatan tidak lagi digerogoti dengan bunga utang.

Kendatipun demikian, Aji mengakui persepsi investor terhadap perusahaan grup Bakrie di pasar modal 50% menilai negatif dan 50% positif. Disisi lain, hadirnya aksi perusahaan grup Bakrie dengan “tukar guling” saham BUMI juga memberikan gairah di pasar modal.

Sebagaimana diketahui, banyak cerita negatif tentang perusahaan grup Bakrie mulai dari repo BUMI yang belum terungkap hingga belum belum terbanyarnya anggota asuransi Bakrie Life dan terakhir kecurigaan dengan “tukar guling” BUMI dengan Vallar.

Kesepakatan perjanjian jual beli saham antara BNBR, PT Recapital Advisors, dan Vallar Plc, ditandatangani di Singapura pada Senin (15/11). BNBR menandatangani perjanjian jual beli dengan Vallar Plc untuk melepaskan 5,2 miliar saham BUMI di Rp2.500 dan mendapatkan 90,1 juta saham baru Vallar. BNBR akan menerima 50,5 juta saham baru di Vallar seharga GBP 10 per saham. 

Vallar Plc sendiri merupakan perusahaan investasi milik keluarga Rothschild yang baru saja menggelar IPO raksasa di Bursa London senilai US$1,07 miliar atau sekitar Rp9 triliun pada Juli 2010. Dengan demikian, Grup Bakrie bersama rekanannya, Recapital Advisors, sukses melakukan pencatatan saham jalur belakang (backdoor listing) di Bursa Efek London (London Stock Exchange) melalui transaksi tukar guling saham dan akuisisi dengan keluarga Rothschild senilai US$3 miliar atau setara Rp27 triliun. 

Mekanisme transaksi senilai Rp27 triliun itu sendiri dilakukan melalui dua cara, yaitu tukar guling saham dan pembayaran tunai oleh Rothschild. BNBR akan melepaskan 5,2 miliar atau 25% saham BUMI di harga Rp2.500 per saham atau total senilai Rp13 triliun kepada Vallar Plc. 

Kemudian, perusahaan tersebut akan membayar pembelian saham BUMI ini dengan memberikan 90,1 juta saham baru Vallar seharga GBP 10 per saham kepada BNBR. Dengan transaksi ini, BNBR akan menguasai 43% saham Vallar Plc dan Vallar Plc akan memiliki 25% saham BUMI.

Dirut BNBR Bobby Gafur Umar menjelaskan, Untuk menjadi pengendali Vallar, BNBR melepaskan sebanyak 5,2 miliar saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) pada harga Rp 2.500 per saham,” kata Direktur Utama BNBR Bobby Gafur Umar. Artinya, BNBR melepas sahamnya di BUMI dengan nilai sebanyak Rp 13 triliun.

Saham BUMI ini ditukar dengan 90,1 juta saham baru Vallar, dimana BNBR akan menerima 50,5 juta saham baru di Vallar. Harga konversi saham Vallar oleh BNBR ini pada harga 10 poundsterling per saham. Sayang, Bobby tidak menjelaskan berapa banyak prosentase kepemilikan saham BNBR di Vallar pada aksi “tukar guling” tersebut. cahyo/bani

sumber

0 Response to "“Tukar Guling” Saham BUMI dan Vallar Akal-Akalan?"

Posting Komentar

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme